Sabtu, 16 November 2013

Cara menggambar segitiga samasisi

Adik-adik skalian pasti mengenali segitiga samasisi bukan…!!!??
Disebut sama sisi karena ketiga sisinya sama panjang.
Bagaimana menggambar segitiga samasisi yang benar?
 
Misalkan diminta untuk menggambar segitiga samasisi dengan panjang sisi 5 cm. bacalah langkah-langkah menggambarnya seperti berikut:
 
1.    Gambar ruas garis yang panjangnya 5 cm, namai ruas garis itu AB.
2.    Ukurkan jangka pada ruas garis AB, dengan bagian jangka yang tajam di A, dan putarkan jangka, sehingga membentuk busur di atas ruas garis AB (i).
3.    Pindahkan bagian jangka yang tajam ke B, dan putar jangka sehingga membentuk busur yang akan berpotongan dengan busur pertama (ii). Namai perpotongan itu C. Sekarang, hubungkan titik C dengan A dan B (lihat gambar di bawah). Jadilah segitiga ABC samasisi.
 
 

Pesan moral didalam matematika

Pernahkan Anda membaca artikel-artikel yang unik, namun memiliki nilai agamis?
 

Coba perhatikan nama-nama angka dari 1-9 dalam matematika! Perhatikan huruf pertama dari nama-nama angka tersebut!
satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan
Kelompokkan angka-angka itu berdasarkan huruf pertamanya. maka akan diperoleh 4 pasang angka seperti berikut:


satu dan sembilan
dua dan delapan
tiga dan tujuh
empat dan enam
lima


Jika kamu jumlahkan tiap pasangan angka tersebut pasti akan menghasilkan satu jawaban yang sama yaitu 10.


1 + 9 = 10
2 + 8 = 10
3 + 7 = 10
4 + 6 = 10
5 + 5 = 10


Ini kebetulan atau .... ?????????
Disinilah kita manusia diminta untuk berfikir. bahwa sesungguhnya Dia telah menciptakan segala sesuatu dimuka bumi ini secara berpasang-pasangan untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya sehingga terwujud keseimbangan kehidupan. 
Ada siang, ada malam; ada tinggi, ada rendah, ada terang, ada gelap; dsb...,,
semua berpasang-pasangan.
 

Pesan moralnya: "bagi mereka yang memiliki banyak kelebihan, janganlah merasa sombong atau tinggi hati dengan orang yang serba kekurangan, karena tidak akan ada mereka yang disebut memiliki banyak kelebihan tanpa ada mereka yang memiliki banyak kekurangan".

Cara cepat membandingkan pecahan

Memang pelajaran matematika bagi sebagian anak adalah pelajaran yang menakutkan, tetapi sebenarnya pelajaran tersebut jadi menyenangkan jika kita mengetahui cara medah mengerjakannya. Dari kejadian tersebut diatas pelajarilah pelajaran dibawah ini untuk mempermudah dan menamnah wawasan anda.
 
Matematika tidak akan mungkin dapat dikuasi tanpa menguasai hal-hal dasar dalam pelajaran terbut. Contoh: Seperti kebanyakan keluhan dari para siswa SD pada umumnya, bahwa materi pecahan di SD itu cukup sulit. Lalu mereka ingin mengetahui bagaimana caranya agar dapat dengan mudah mengerjakan soal matematika yang berkaitan dengan pecahan. Untuk mampu mengerjakan berbagai operasi hitung pecahan, siswa harus sudah menguasai perkalian bilangan, dan yang sangat ditekankan adalah siswa harus sudah hafal perkalian 1-10. 

Mengapa demikian? Sudah tentu karena dalam mengerjakan operasi pecahan tertentu pasti melibatkan perkalian bilangan. Yang jangan diabaikan juga adalah pembagian, karena beberapa operasi dalam pecahan juga membutuhkan pembagian bilangan.
Misalkan saja siswa diminta membandingkan dua pecahan biasa.

Contoh:
Bandingkanlah dua pecahan berikut dengan memberikan tanda >, <, atau =.

Untuk soal nomor 1, penyelesaiannya sangat mudah karena penyebut kedua pecahan sudah sama, sehingga siswa hanya perlu melihat penyebut mana yang lebih tinggi nilainya. Penyebutnya adalah 2 dan 3. Suadh jelas bahwa 3 lebih tinggi nilainya dari 2. Sehingga jawaban soal nomor 1 seperti berikut.

Untuk soal nomor 2, penyelesaiannya juga mudah karena pembilang kedua pecahan sama, sehingga siswa hanya perlu melihat pembilang mana yang lebih rendah/kecil nilainya. Untuk suatu penyebut apa saja (bilangan real), semakin tinggi nilai pembilangnya maka nilai pecahan tersebut akan semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil/rendah nilai pembilangnya maka nilai pecahan itu semakin tinggi. Sehingga jawaban soal nomor 2 seperti berikut.
Untuk soal nomor 3, penyelesaiannya membutuhkan aturan “menyamakan penyebut” dalam operasi pecahan. Untuk menyamakan penyebut suatu pecahan siswa dituntut untuk menguasai perkalian bilangan, karena dalam menyamakan penyebut suatu pecahan harus mengetahui kelipatan dari masing-masing penyebut pecahan tersebut sampai menemukan kelipatan persekutuan terkecilnya (KPKnya).
Kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, …
Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, …
Dengan demikian KPK dari 3 dan 5 adalah 15
Sehingga pecahan dapat diubah menjadi:

Ketika penyebut kedua pecahan sudah sama, barulah dapat diterapkan cara seperti soal nomor 1 di atas. Sehingga jawaban soal nomor 3 seperti berikut.

Akan tetapi cara seperti memakan waktu yang lumayan, dan sering menimbulkan kesalahan pada saat siswa membentuk penyebut baru dari pembilang yang ditentukan.
Untuk membantu siswa menyelesaikan dengan dengan mudah, cepat, dan benar, penulis memiliki trik untuk masalah seperti soal nomor 3 di atas. Yakni dengan cara “kali silang”. Perhatikan langkahnya!
a.       Kalikan penyebut pecahan yang disebelah kiri dengan pembilang pecahan disebelah kanan, lalu hasilnya diletakkan disebelah kiri (dimana penyebut yang digunakan).  (1 x 5 = 5)
b.      Kemudian kalikan penyebut pecahan yang disebelah kanan dengan pembilang disebelah kiri, lalu hasilnya diletakkan disebelah kanan (dimana penyebut yang digunakan). (2 x 3 = 6)
Jika dibandingkan, sudah tentu pembaca skalian tahu bahwa 5 kurang dari 6, sehingga: 5 < 6. Kemudian kembali pada soal sebenarnya.

Cara ini dapat digunakan pada semua perbandingan dua pecahan biasa (selama penyebut dan pembilangnya bilangan real).

Semoga bermanfaat ya sahabat….!!!

Tetap rajin belajar ya…..!!!!